System Pengambil Keputusan
A. Pengertian
system pengambil keputuan
Apa itu system pengambil keputusan? Apa
kegunaan system pengambilan keputusan? Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK dalam bahasa inggris disingkat dengan DSS
atau Decision
Support System adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Kecepatan perkembangan TI seperti versi komputer jaringan dari software
DSS/EIS membuat pendukung keputusan tersedia bagi manajemen tingkat bawah,
serta bagi individu nonmanajerial dan tim mandiri dari praktisi bisnis.
Inisiatif e-business dan e-commerce yang sedang diimplementasikan oleh banyak
perusahaan juga memperluas ekspektasi serta penggunaan informasi dan pendukung
keputusan dari karyawan, manajer, pelanggan, pemasok dan mitra bisnis lainnya.
Pertumbuhan ekstranet dan intranet korporat, serta internet telah mempercepat
pengembangan dan penggunaan pengiriman informasi “kelas eksklusif” dan alat
software pendukung keputusan oleh manajemen dari tingkat yang lebih rendah dan
oleh individu dan tim praktisi bisnis. Berikut definisi Sistem
Pengambikan Keputusan menurut beberapa ahli:
a. Menurut Sprague dan Carlson (Sprague et.al., 1993)
sistem yang berbasis komputer yang
dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam rangka
memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan
kalkulasi manual dengan cara melalui simulasi yang interaktif dimana data
dan model analisis sebagai komponen utama.
b. Menurut
Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang interaktif,
membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model
keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur
dan tidak terstruktur.
c. Menurut
Raymond McLeod, Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem penghasil
informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu
yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan.
B. Karakteristik
system pendukung keputusan
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan padamanagement
by perception.
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap
memegang control proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi
terstruktur dan tak struktur.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhan.
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan
informasi seluruh tingkatan manajemen
Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan
perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan
kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan
dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :
a. Sistem
Pendukung Keputusan (Specific DSS)
b. Pembangkit Sistem
Pendukung Keputusan (DSS Generator)
c. Peralatan
Sistem Pendukung Keputusan
Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu :
1. Keputusan
Terstruktur
Keputusan terstruktur
adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal,
dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas.
Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh:
Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada
pelanggan.
2. Keputusan
Semiterstruktur
Keputusan
semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan
dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh
pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif,
internal, real time, dan terjadwal. Contoh: Pengevaluasian kredit,
penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.
3. Keputusan
Tidak Terstruktur
Keputusan tak
terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi
berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan
berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada
manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal,
dan eksternal. Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan
untuk bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif..
C.
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan
tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengambil
elemen-elemen informasi.
2.
Menganalisis seluruh file.
3.
Menyiapkan laporan dari
berbagai file.
4.
Memperkirakan dari akibat keputusan.
5.
Mengusulkan keputusan.
6.
Membuat keputusan
D.
Tahap
– tahap dalam proses pengambilan keputusan adalah :
1.
Tahap
Pemahaman (Inteligence Phace)
Tahap ini merupakan proses
penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan
masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
2.
Tahap
Perancangan (Design Phace)
Tahap ini merupakan proses
pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil.
Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model
dalam meneliti masalah yang ada.
3.
Tahap
Pemilihan (Choice Phace)
Tahap ini dilakukan pemilihan
terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap
perencanaan agar ditentukan/ dengan memperhatikan kriteria–kriteria berdasarkan
tujuan yang akan dicapai.
4.
Tahap
Impelementasi (Implementation Phace)
Tahap ini dilakukan penerapan
terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta
pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Tujuan
dari system pendukung keputusan adalah:
1. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada
masalah yang semi/tidak terstruktur.
2. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer
pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
3. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan
keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.
E.
Fase Implementasi
Pada hakikatnya implementasi
suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi terhadap hal
baru, atau pengenalan terhadap perubahan. Definisi implementasi sedikit rumit
karena implementasi merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan
batasa-batasan yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti membuat
suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan implementasi
suatu sistem komputer. Beberapa keuntungan penggunaan Sistem Pengambilan
Keputusan antara lain adalah sebagai berikut (Surbakti, 2002):
1. Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang
kompleks.
2. Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam
konsisi yang berubah-ubah.
3. Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi
berbeda secara cepat dan tepat.
4. Pandangan dan pembelajaran baru.
5. Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
6. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
7. Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM).
8. Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
9. Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja
lebih singkat dan dengan sedikit usaha.
10. Meningkatkan produktivitas analisis.
Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai berikut.:
1. Data Management. Termasuk database, yang
mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang
disebut Database Management System(DBMS).
2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management
science, atau berbagai model kualitatif lainnya, sehingga dapat memberikan
ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang dibutuhkan.
3. Communication. User dapat berkomunikasi dan memberikan
perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
4. Knowledge Management .Subsistem optional ini dapat
mendukung subsistem lain atau bertindak atau bertindak sebagai komponen yang
berdiri sendiri.
F. Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
SIM
menyediakan berbagai produk informasi bagi manajer. Ada 4 alternatif pelaporan utama yang
disediakan oleh sistem ini:
1.
Laporan Terjadwal secara periodik (periodic schedule reports) Bentuk
tradisional penyediaan informasi bagi manajer dengan menggunakan format yang telah
ditentukan dan menyediakan informasi secara rutin kepada manajer. Contohnya,
laporan analisis penjualan harian dan mingguan dan laporan keuangan bulanan. di
network office
2.
Laporan pengecualian (exception reports) Dalam beberapa kasus, laporan
dibuat jika hanya terjadi kondisi pengecualian. Dalam kasus lainnya, laporan
dibuat secara periodik namun hanya berisi informasi mengenai kondisi
pengecualian tersebut. Contohnya, manajer kredit dapat diberi laporan yang
hanya berisi informasi mengenai pelanggan yang melewati batas kreditnya.
3.
Laporan permintaan dan Tanggapan (demand reports and responses)
Informasi tersedia kapan pun manajer menginginkannya. Contohnya, browser web dan bahasa permintaan DBMS
serta report generator memungkinkan manajer ditempat kerja komputer untuk
memperoleh tanggapan langsung atau menemukan dan mendapatkan laporan tertentu
sebagai hasil dari permintaan informasi yang mereka butuhkan.
4.
Pelaporan dorong (push reporting) Informasi didorong ke manajer. Jadi,
banyak perusahaan sedang menggunakan software
webcasting untuk menyiarkan laporan secara selektif dan informasi lainnya
ke network computer milik para
manajer atau pakar melalui intranet perusahaan.
G.
Enterprise Portal Dan Sistem
Pengambilan Keputusan.
Portal informasi perusahaan (enterprise
information portal – EIS) adalah interface berbasis web dan perpaduan SIM, DSS,
EIS dan teknologi lainnya yang memberikan semua pemakai intranet dan pemakai
ekstranet tertentu untuk mengakses berbagai layanan dan aplikasi bisnis
internal dan ekstranet. Misalnya, aplikasi internal dapat mencakup akses ke
e-mail, situs web proyek, dan kelompok diskusi; layanan mandiri web sumber daya
manusia; database pelanggan; persediaan dan database korporat lainnya; sistem
pengambilan keputusan; sistem manajemen pengetahuan. Manfaat bisnis dari portal
informasi perusahaan mencakup penyediaan informasi yang lebih selektif dan
spesifik bagi pemakai bisnis, penyediaan akses yang mudah ke sumber daya situs
web intranet perusahaan, penyediaan berita bisnis dan industri, dan penyediaan
akses yang lebih baik ke data perusahaan untuk pelanggan, pemasok, atau mitra
bisnis lainnya. Portal informasi perusahaan juga dapat membantu menghindari
peselancaran yang berlebihan oleh karyawan di perusahaan dan situs web internet
dengan membuat karyawan lebih mudah menerima atau mendapatkan informasi dan
layanan yang dibutuhkan, sehingga memperbaiki produktivitas tenaga kerja
perusahaan.
H. Sistem Manajemen Pengetahuan (knowledge management systems)
Sistem ini diperkenalkan sebagai
penggunaan TI untuk membantu mengumpulkan, mengatur dan saling berbagi
pengetahuan bisnis di dalam organisasi. Bagi banyak perusahaan, portal
informasi perusahaan adalah jalan masuk ke intranet korporat yang bertindak
sebagai sistem manajemen pengetahuan. Oleh sebab itu, portal seperti ini
disebut portal pengetahuan perusahaan oleh pemasoknya. Jadi, portal pengetahuan
perusahaan memainkan peran yang penting dalam membantu perusahaan menggunakan
intranet mereka sebagai sistem manajemen pengetahuan untuk berbagi dan
menyebarkan pengetahuan yang mendukung pengambilan keputusan bisnis oleh
manajer dan praktisi bisnis.
I.
Bisnis dan Artificial Intelligent
(AI)
AI digunakan dalam berbagai cara untuk
memperbaiki pendukung keputusan yang disediakan oleh manajer dan para praktisi
bisnis di banyak perusahaan. AI adalah bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
yang didasari oleh ilmu-ilmu seperti ilmu komputer, biologi, psikologi,
linguistik, matematika, dan teknik.
Tujuan
AI adalah mengembangkan komputer yang dapat berpikir, serta mendengar, melihat,
berjalan, berbicara dan merasakan sesuatu. Pendorong utama dari AI adalah
perkembangan fungsi komputer yang umumnya diasosiasikan dengan kecerdasan
manusia, seperti penalaran, pembelajaran, dan penyelesaian masalah.
Beberapa
atribut perilaku cerdas. AI berusaha meniru kemampuan ini dalam
sistem
berbasis komputer.
- Berpikir dan
bernalar
- Menggunakan
penalaran untuk menyelesaikan masalah
- Belajar dan
paham dari pengalaman
- Memperoleh dan
menerapkan pengetahuan
- Menampilkan
kreativitas dan imajinasi
- Mengatasi
situasi yang rumit dan membingungkan
- Menanggapi
situasi baru dengan cepat dan dengan berhasil
- Mengenali
elemen-elemen yang penting dalam suatu situasi
- Mengatasi
informasi yang ambigu (bermakna ganda), tidak lengkap dan salah.
Contoh-contoh
beberapa aplikasi komersial terbaru dari AI Pendukung keputusan:
- Lingkungan kerja
yang cerdas yang akan membantu menangkap alasan dan apa yang termasuk dalam
rancangan teknis dan pengambilan keputusan.
- Sistem interface komputer-manusia (human computer interface-HCI) yang
cerdas yang dapat memahami bahasa lisan dan bahasa tubuh, serta membantu
penyelesaian masalah dengan cara mendukung kerja sama dalam organisasi guna
menyelesaikan masalah tertentu.
- Software
penilaian situasi dan alokasi sumber daya untuk penggunaan mulai dari pesawat
dan Bandara hingga pusat logistik.
J.
Jaringan Syaraf (neural network)
Adalah sistem komputasi yang dibuat
mirip dengan jaringan otak dari elemen pemrosesan yang saling berhubungan.
Jaringan belajar mengenali pola dan hubungan dalam data yang diprosesnya.
Semakin banyak contoh data yangditerimanya sebagai input, semakin baik jaringan
tersebut belajar untuk menduplikasi hasil-hasil dari contoh yang diprosesnya.
Jadi, jaringan syaraf akan mengubah kekuatan interaksi antar elemen pemrosesan
dalam menanggapi pola yang berubah-ubah pada data dan hasilnya.
K.
Sistem Logika yang Kabur (Fuzzy Logic)
Adalah metode penalaran yang mirip
dengan penalaran manusia karena memungkinkan perkiraan nilai dan interfensi (fuzzy logic) dan data yang tidak lengkap
atau bermakna ganda (fuzzy data),
tidak mengandalkan pada data yang jelas (crisp
data), seperti pilihan binary (ya/tidak).
L. Algoritma Genetis
Penggunaan algoritma genetis merupakan
aplikasi yang berkembang dari AI. Software
algoritma genetis menggunakan teori Darwin (yang kuatlah yang bisa bertahan
hidup), pengacakan, dan fungsi matematika lainnya untuk mensimulasi proses
evolusi yang dapat menghasilkan solusi yang lebih baik terhadap masalah.
Algoritma genetis pertama kali digunakan untuk mensimulasi jutaan tahun evolusi
biologi, geologi, dan ekosistem dalam hanya beberapa menit di komputer.
Sekarang software algoritma genetis
digunakan untuk memodelkan berbagai proses ilmiah, teknis, dan bisnis.
M.
Realitas
Virtual
Adalah realitas yang disimulasikan oleh
komputer. Realitas virtual adalah
bidang AI yang berkembang pesat yang berasal dari usaha untuk membangun
interface komputer-manusia multisensor
yang lebih alam dan realistis. Jadi, realitas virtual mengandalkan alat
input/output multisensor seperti headset pelacakan dengan kaca mata video dan
alat pendengar stereo, sarung tangan data (data
glove) atau pakaian terjun payung dengan sensor serat optik yang melacak
gerakan tubuh dan walker yang mengawasi gerakan kaki.
N.
Agen Cerdas (Intelligent Agents)
Intelligent
Agents semakin popular sebagai cara penggunaan
rutinitas kecerdasan artifisial dalam software untuk membantu pemakai menyelesaikan
berbagai tugas e-business dan e-commerce. Intelligent Agents adalah wakil software
(software surrogate) bagi pemakai akhir atau proses yang memenuhi suatu
kebutuhan atau aktivitas. Intelligent
Agents menggunakan basis pengetahuan yang dibangun dan dipelajari mengenai
seseorang atau proses untuk membuat keputusan dan menyelesaikan tugas-tugas
sesuai dengan keinginan pemakainya. Jadi,
intelligent Agents adalah sistem informasi berbasis pengetahuan untuk
tujuan khusus yang menyelesaikan tugas-tugas khusus untuk pemakai.
Jenis-jenis
agen yang cerdas agen interface pemakai:
- Tutor
Interface. Mengamati operasional komputer
pemakai, mengoreksi kesalahan pemakai, dan menyediakan petunjuk dan nasihat
mengenai penggunaaan software secara efisien.
- Agen Presentasi.
Menunjukkan informasi dalam berbagai bentuk pelaporan dan presentasi yang
disukai oleh pemakai.
- Agen Navigasi
Jaringan. Menemukan jalur informasi dan menyediakan cara untuk melihat
informasi sesuai keinginan pemakai.
- Agen
Permainan-Peran (Role-Playing Agents).
Memainkan permainan jika-maka (what-if)
dan peran lainnya untuk membantu pemakai memahami informasi dan membuat
keputusan yang lebih baik.
- Agen Pencari.
Membantu pemakai untuk menemukan file dan database, mencari informasi yang
diinginkan, dan menyarankan serta menemukan jenis-jenis baru dari produk,
media, dan sumber daya informasi. layanan komersial untuk mengembangkan dan
menemukan sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan pribadi atau bisnis dari
seorang pemakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar